Rabu, 26 November 2014

Puisi Edisi 3



Bersamamu
By : @to’ilah
Do’aku untukmu saying
Ijinkan aku mencintaimu,
Ku ingin selamanya
Bersamamu . . .

Kau yang ku inginkan
Ku katakana dengan indah,
Ingin terbang ke langit
Menggapai bintang di surg,
Meski langit tak mendengar.

Bertahan
By : @to’ilah

Dua sejoli di manuk cinta
Cinta itu buta cinta itu gila
Mau dibawa kemana
Kucoba untuk bertahan
Dengan seluruh nafas ini
Kadangku mencoba
Menghapus jejakmu
Yang selalu hadir dalam
mimpi yang sempurna

tiada lagi sandiwara cinta
mungkin nanti kepedihan ini
aku hilang seiring waktu
saat cinta sejati hadir di hati
percayalah..


ASMARAKU
Hari ini, rindu itu datang lagi
Bersama derai tangisan alam
Hampa, hambar tak sabar
Inginku hampiri
Sekian ribu titik,
 telah berhasil merobek hatiku
tencabik-cabik perih
oleh kerinduan yang tak berujung
diammu sangat menyiksa
menyesakan dada
memudarkan

DEMIS JEBULE ARAN NDESO



Disebuah kampus pekelangan, saat awal perkuliahan, ada cowk yang keren. Kucoba mendekatinya dan kuberanikan untuk berkenalan dengan cowk tersebut.
“Mahasiswa baru ya mas?” Tanyaku dengan imbuhan senyuman.
“Eh iya mbak, mbaknya juga pok?” Dengan senyum 13 (satu kubik).
“Hmm, Iya mas. Kalau boleh tahu pulangnya  mana mas? Terasa kaku lidah ini niatnya mau Tanya nama malah tanya alamat, hmm.
“Bandung mbak” Dijawabnya datar
“Oh, Pantes, eh mas la namanya siapa to?” Agak  agresif dikit.
“Demis” Lagi-lagi jawabanya datar
“Weh keren lumanyun eh lumayan modern.”
“Keran opo mbak?” Tiba-tiba ada suara menyela dari belakangku
“Kenapa mas?” aku jadi kepo
“Demis Laputratuna “Deno Kemis  Lauhir Putra dari Tuuurah dan Narko”  Dijawab ala iklan mie sedap ayam special.
“Hemmg (menahan mulut), asal Bandung ya? Hmm jauh juga”
“Jauh mana mbak, Bandung, Bandar gunung”
“Wuaduh” jadi merasa bodoh dua kali. Aku tertipu
Sipenyela tertawa menang, sedang si demis hanya senyum satu kubik. Akhirnya aku juga tertawa dan selalu teringat Demis Deno Kemis. Hahahaha. Uptzz.

AKSARA DALAM DOA



Oleh : Taofiq

Untuk memilikimu tak semudah turun kejalan
Menentang para penguasa
Atau memindahkan gunung berapi ketengah kota
Aku dan kamu menggema dalam diam tak bersapa".

Nona kupanggili namamu
Bila kau dengar bisikan angin diantara rimbun daun subuh
Ketika itu belaian
rintik disetiap lembarnya
melewati tulang tulang
daun yang basah
Serupa kau yang
kerap melintas dianganku, kau mendekat
dengan daun rindumu
yang rambat.

Kupanggil kau Nona
Ingin kubercerita
tentang kesetiaan embun
yang setiap pagi tak
pernah alpa bernyanyi
lewat lembut dingin kabut.

Seperti aku yang setia
menyapamu lewat doa
yang Tuhan mendengarnya
meski engkau tidak.

ABITA DI DADAKU


B
adge “ABITA” asing sekali ketika kali pertama mendengar abita yang sering disebut oleh adikku yang masih duduk di SMP. Saat itu adikku bertanya kepadaku “Mbak badge abita dipasang di dada sebelah kanan atau kiri?” teriak adikku dari dalam kamarnya. Mendengar itu aku cuma mlongo. Pertanyaan itu diucapkan kembali sambil membawa baju osis dan bendera kecil berukuran kurang lebih 3x5Cm itu kepadaku. Hah! Setauku adanya badge baju di seragam OSIS hanya dilengkapi dengan badge OSIS di saku, bad kelas, bad lokasi di lengan kanan.  Lantas bad abita letaknya di mana? Wah kudet ne aku. Hehehe.

Ternyata setelah aku searching di internet bendera merah putih itu sudah jadi aturan yang diharuskan oleh KEMENDIKBUD mulai tahun ajaran 2014/2015 ini. Aturan tersebut tercantum dalam Permendikbud Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pakaian seragam sekolah. Setiap siswa SD yang mengenakan seragam putih merah, seragam SMP putih biru dan seragam SMA/SMK diwajibkan menambahkan badge bendera merah putih ukuran 5 x 3 cm yang diletakkan di atas saku kiri seragam bajunya.

Apa fungsinya?
Bapak Muhammad Nuh menyatakan dalam NEWS Detik mengenai fungsi badge merah putih "Fungsi pertama, seragam itu apa. Seragam ya seragam, yaitu untuk menyeragamkan. Artinya, jangan sampai di sekolah itu karena tidak ada seragam, sehingga nampak simbol yang dipakai orang kaya sama yang tidak. Jadi fungsi yang pertama ini untuk mengeliminasi status sosial di sekolah. Fungsi kedua badge bendera merah putih tersebut sebagai bagian dari membangun karakter bangsa. "Oleh karena itu, yang baru ini (peraturan seragam sekolah) ini kuta tambah karakter Indonesia kita. Apa itu? yaitu merah putih.
Seragam sekolah yang ada penambahan 'badge' merah putih di atas saku kiri baju diberlakukan mulai tahun ajaran baru 2014/2015. Merah putih tersebut bisa ditambahkan ke seragam yang sebelumnya tidak ada bendera merah putihnya. "Nasionalisme kita tingkatkan lagi. Dan peraturan ini tidak ada kaitanyya dengan periode 5 tahunan (pemilu presiden), tapi ini murni kita tanamkan ke adik-adik kita mulai dari kecil SD, SMP, SMA, SMK," tandasnya.

Lantas kenapa disebut ABITA?
Eh ternyata kata ABITA justru sudah ngehit dikalangan pelajar khusunya Kab. Pekalongan. ABITA singkatan dari “Aku Banggga Indonesia Tanah Airku”.  Dengar kabar dari kabar kata “ABITA” awal mulanya adalah sapaan OSIS dan MPK SMANDUNG yang dicetuskan oleh siswa IPS yang kemudian disetujui oleh Bupati Kab. Pekalongan. Nah popoler deh sekarang. Tapi jangan heran kalau kamu ketemu dengan orang luar Kab. Pekalongan menyebut badge ABITA yang diajak ngomong tidak nyambung. Semoga bermanfaat sedulur. Salam Pelajar “Belajar, Berjuang, Bertaqwa”